ZIARAH
WISATA
JAWA DAN
BALI
Karya Tulis
ini di susun sebagai syarat kenaikan kelas
XII
Tahun
Ajaran 2013/2014
Disusun Oleh :
1.
Bayu Aji
2.
Sidhi Nur Ahwan
YAYASAN
PENDIDIKAN ISLAM ( YPI )
MADRASAH
ALIYAH AL BIDAYAH
CANDI BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG
Jl. Hadiningrat 03 Candi Bandungan
Kab. Semarang Provinsi Jawa Tengah
TAHUN 2014
PENGESAHAN
Karya tulis ini disetujui dan disahkan pada :
Hari :
Tanggal
:
Candi, April
2014
Mengetahui
Kepala
Madrasah
Pembimbing
Drs.
Edi Winarto M. Achsin, S.Ag
NIP. NIP.
PERSETUJUAN
PEMBIMBING
Karya tulis ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diujikan atau
diperiksa sebagai syarat kenaikan kelas.
Candi, April
2014
Mengetahui
Pembimbing
M.
Achsin, S.Ag
NIP.
MOTTO DAN
PERSEMBAHAN
MOTTO
1.
Tiada ada kata menyerah sebelum bertanding.
2.
Lebih baik mencoba daripada tidak sama sekali.
3.
Kesempatan hanya datang satu kali, begitu juga kepercayaan.
4.
Ikhtiar menuju tawakal, dan berakhir keterharuan dan kesabaran.
5.
Keberhasilan tidak datang secara tiba-tiba, tetapi karena usaha dan
kerja keras.
6.
Jangan menganggap mudah suatu persoalan dan jangan juga menganggap sulit
suatu persoalan.
Karena kalau kita menganggap sulit suatu persoalan, maka kita akan takut
menghadapinya.
7.
Jangan mudah menyerah walaupun itu sudah dalam in zurry time.
8.
Percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat
menolongmu selain diri sendiri.
PERSEMBAHAN
Karya tulis ini disusun dan dipersembahkan kepada :
1.
Bapak / Ibu guru MA Al Bidayah.
2.
Bapak dan yang telah membantu dan memberikan fasilitas kepada kami.
3.
Teman-teman
dan pihak lain yang penulis tidak dapat menyebutkannya satu persatu.
4.
Pembaca
yang budiman.
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah
SWT atas rahmat dan ridho-Nya sehingga Karya Tulis ini berhasil diselesaikan dengan baik dan
lancar.
Penulis menyusun Laporan Karya Tulis ini untuk memenuhi tugas Bahasa
Indonesia serta menambah wawasan dan pengetahuan Ziarah Wisata. Dalam
penyusunan Karya Tulis ini penulis menyadari bahwa penyajian dan masih banyak
kesalahan dan kekeliruan, maka dari itu, kritik dan saran dari para pembaca
kami harapkan. Dengan terselesaikannya Karya Tulis ini, tidak lupa penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Bapak
Drs. Edi Winarto selaku Kepala Madrasah Aliyah Al Bidayah Candi Bandungan.
2.
Bapak M. Achsin, S.Ag selaku pembimbing.
3.
Bapak Effendi Fitriyawan
S.Pd selaku Guru Bidang Study Bahasa
Indonesia.
4.
Bapak dan Ibu guru di MA Al Bidayah.
5.
Semua pihak yang telah membantu
terselesaiaknnya Karya Tulis ini
dengan baik.
6.
Ayah dan ibu serta teman-teman yang mendukung dalam pembuatan Karya Tulis ini.
Semoga Karya Tulis ini, dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Atas kritik dan saran yang
membangun untuk sempurnanya Laporan Karya Tulis
ini kami ucapkan terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Candi, 20
April 2014
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL .............................................................................................…….i
HALAMAN
PENGESAHAN ……………............................................................……..ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ………...................................................…......……..iii
MOTTO
DAN PERSEMBAHAN ...........................................................................…....iv
KATA
PENGANTAR....................................................................................…......….....v
DAFTAR
ISI .............................................................................................................…..vi
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................….......vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................
.......................................................................…1
1.3 Tujuan Penelitian…….................................................…................................1
1.4 Manfaat Penelitian..…….................................................................................1
BAB II LANDASAN TEORITIS
2.1 Pengertian
Ziarah…………………................................................................2
2.1.1
Manfaat ..………….………................................................................2
2.1.2
Tujuan ……….……………................................................................2
2.2 Pengertian
Wisata ……
...….........................................................................2
2.2.1
Manfaat ..………….………................................................................2
2.2.2
Tujuan ……….……………................................................................2
2.3 Pengertian Ziarah
Wisata ….........…..............................................…...........2
2.4 Pengertian
Jawa ….........…............................................................…...........2
2.5 Pengertian
Bali ………..................................................................................3
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Penelitian Deskriptif Kualitatif ....………..…...........…................….............4
3.2 Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan ….……................…......................4
3.3 Metode Pengumpulan Data ………….…....………...........................…........5
3.4 Sistematika Penulisan ………………..………………….……....…...……...5
BAB IV PENELITIAN
4.1 Ziarah Pulau Jawa ………. ………....………................................................7
4.1.1
Raden Patah ………. ................................……..............................…7
4.1.2
Sunan Kali Jaga ……………..........................................................…8
4.1.3
Sunan Kudus ……………........................................................…..…9
4.1.4
Sunan Bonang ………….......................…...............................……10
4.1.5
Sunan Drajat ………....................…..….............….................……11
4.1.6
Sunan Giri ….……….................….......................…...............……12
4.1.7
Sunan Gresik …………………….............................................……12
4.1.8
Suramadu .....……………..….......................……...................…….14
4.1.9
Syeikh Kholil Bangkalan .............…........................................……15
4.1.10
Ir. Soekarno ……. ............................…....…….................................16
4.2 Wisata Pulau Bali ………. ………....………..............................................17
4.2.1
Tanah Lot …………….…......…….…….....................................…17
4.2.2
Pantai Sanur .....……………..…...............…........….......................18
4.2.3
Pusat Oleh-oleh Karang Kurnia .................…........….......................19
4.2.4
Pantai Kuta ......……………..…........…...............….......................20
4.2.5
Pasar Sukowati ....…..………..…...............…........….......................21
4.2.6
Sangeh .....…………………...…..........................….......................23
4.2.7
Joger .....……………………..…..........................….......................24
4.2.8
Bedugul ............……….…...……..........…...........….......................26
BAB V PENUTUP
5.1 KESIMPULAN .......….................................................…………................38
5.2 SARAN ...................................................…………….................................38
LAMPIRAN
FOTO
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Kegiatan
ziarah wisata di MA Al Bidayah merupakan kegiatan rutinitas tahunan bagi
Madrasah Aliyah Al Bidayah Candi Bandungan, yang dimanfaatkan sebagai ajang
praktikum mata pelajaran siswa dididik
untuk cinta terhadap alam, serta mampu praktik sholat jama’ qoshor,
tahlil serta ziarah.
Balai adalah pulau kecil yang terletak diseberang
selatan pulau Jawa, Bali merupakan salah satu tempat wisata yang paling banyak
dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Selain sebagai tempat
wisata Bali juga mempunyai tempat yang dikeramatkan dan bisa dikunjungi oleh
wisatawan muslim sebagai tempat ziarah.
Begitu pula dengan pulau Jawa
yang memiliki banyak tempat yang dikeramatkan sebagai tempat ziarah kaum
muslim, oleh karena itu penulis tertarik dengan beberapa tempat ziarah di pulau
Jawa dan Bali yang sering didatangi wisatawan sebagai tempat ziarah dan wisata.
1.2 Rumusan Masalah
Pada latar belakang masalah yang telah disebutkan pulau Jawa sebagai
tempat ziarah dan pulau bali sebagai tempat wisata, untuk lebih jelasnya
penulis membuat rumusan masalah :
1.2.1 Bagaimana pelaksanaan ziarah di pulau Jawa, dan
wisata di pulau Bali?
1.3 Tujuan
Penulisan
Tujuan penulisan karya tulis ini adalah :
1.3.1
Mendiskripsikan ziarah di pulau Jawa
Mendiskripsikan wisata di pulau Bali.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1
Mengetahui objek wisata yang ada di Jawa dan Bali.
1.4.2
Dapat mengenal adat istiadat yang ada di Indonesia.
1.4.3
Menambah wawasan seluk - beluk objek yang kita datangi.
1.4.4
Mendapat pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.
BAB
II
LANDASAN
TEORITIS
2.1 PENGERTIAN
ZIARAH
Kata ziarah menurut bahasa
berarti menengok atau mengunjungi, jadi ziarah kubur artinya menengok atau
mengunjungi kubur. Sedangkan menurut syariat islam ziarah bukan hanya menengok
kubur, bukan pula sekedar tahu dimana ia dikubur atau makam, akan tetapi
kedatangan seseorang dengan maksud untuk mendo’akan kepada ahli kubur yang muslim
dan mengirim pahala untuknya. Atas bacaan ayat-ayat Al Qur’an dan
kalimah-kalimah thayyibah seperti tahlil, tahmid, tasbih, shalawat dan
lain-lain .
2.1.1 Manfaat
Ziarah
a. Ia akan mengingatkan akhirat dan kematian sehingga
dapat memberikan pelajaran dan ibrah bagi orang yang berziarah.
b. Mendo’akan keselamatan bagi orang-orang yang telah
meninggal dunia.
2.1.2 Tujuan
Ziarah
a. Peziarah mengambil manfaat dengan mengingat mati dan
orang yang telah mati.
b. Orang yang meninggal mendapat kebaiakan dengan perbuatan
baik dan salam untuknya serta mendapat do’a permohonan ampunan.
2.2 PENGERTIAN WISATA
Wisata adalah perjalanan yang dilakukan seseorang atau kelompok orang
dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi
atau mempelajari daya tarik wisata yang dikunjunginya dalam jangka waktu
sementara
2.2.1
Manfaat Wisata
a. Dengan berwisata maka kita
akan menjadi lebih segar.
b. Mengetahui keadaan keindahan
alam di Indonesia.
2.2.2
Tujuan Wisata
a. Melestarikan alam lingkungan
dan sumber daya.
b. Memajukan kebudayaan.
c. Mengangkat citra bangsa.
d. Memupuk rasa cinta tanah
air.
2.3 PENGERTIAN PULAU
JAWA
Jawa adalah sebuah pulau di Indonesia dengan penduduk 136
juta, pulau ini merupakan pulau berpenduduk terpadat di dunia dan merupakan
salah satu wilayah berpenduduk terpadat di dunia pulau ini dihuni oleh 60% penduduk Indonesia,
Jakarta terletak di Jawa bagian barat. Banyak sejarah Indonesia berlangsung di
pulau ini. Jawa dahulu merupakan pusat dari beberapa kerajaan hindhu, budha,
kesultanan islam, pemerintah kolonial Hindia-Belanda, serta pusat pergerakan
kemerdekaan Indonesia. Pulau ini berdampak sangat besar terhadap kehidupan
sosial, politik, ekonomi Indonesia.
2.4 PENGERTIAN PULAU
BALI
2.4.1 Secara etimologi, Bali artinya kembali atau
pulang. Sedangkan yang bali disini adalah salah satu pulau yang masuk dalam
kawasan Indonesia bagian timur.
2.4.2 Bali adalah nama salah satu provinsi di
indonesia dan juga merupakan nama pulau yang terbesar yang menjadi bagian dari
provinsi terbesar. Selain terdiri dari Pulau Bali, wilayah provinsi Bali juga
terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil disekitarnya, yaitu Pulau Nusa
Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan dan Pulau Serangan. Bali terletak
Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota provinsinya ialah Denpasar yang terletak
di bagian selatan pulau ini. Mayoritas penduduk bali adalah pemeluk agama
hindhu. Di dunia bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan
berbagai hasil karya seni budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan
Australia. Bali juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 JENIS PENELITIAN
3.1.1 Penelitian Deskriptif adalah salah satu jenis metode
penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai
dengan apa adanya. (Best, 1982 : 119)
3.1.2 Penelitian kualitatif
adalah suatu pendekatan yang peneliti mengumpulkan data secara langsung
dan berinteraksi dengan orang-orang ditempat penelitian. (Mc.Millan dan Schumacher, 2003)
3.2 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
3.2.1 Waktu Pelaksanaan
Hari :
Rabu s/d Minggu
Tanggal :
25 Desember s/d 29 Desember 2013
Berangkat pukul :
07.00 WIB
3.2.2 Tempat
Ziarah (Jawa)
1.
Makam Raden Patah
2.
Makam Sunan Kalijaga
3.
Makam Sunan Kudus
4.
Makam Sunan Bonang
5.
Makam Sunan Drajat
6.
Makam Sunan Giri
7.
Makam Sunan Gresik
8.
Jembatan Suramadu
9.
Makam Syeikhona Kholil Bangkalan Madura
10. Makam Ir. Soekarno
Wisata di Pulau Bali
1. Tanah Lot
2. Pantai Sanur
3. Pusat oleh-oleh Karang Kurnia
4. Pantai Kuta
5. Pasar Sukowati
6. Sangeh Monkey Forrest
7. Joger
8. Danau Bedugul
3.3 METODE PENGUMPULAN DATA
3.3.1 Metode Observasi (Pengamatan)
Dengan
metode ini, kami secara langsung mengunjungi
tempat ziarah wisata.
3.3.2 Metode Wawancara (Interview)
Mencari
informasi menggunakan system tanya jawab dengan narasumber, seperti juru kunci
ataupun penduduk sekitar..
3.3.3 Metode Dokumentasi
Mencari
beberapa gambar secara langsung dengan kamera, ponsel maupun mengambil dari
media internet..
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Ziarah Pulau Jawa
4. 1.1
Raden Patah
Raden Patah adalah pendiri
Kerajaan Demak sekaligus menjadi sultan demak pertama. Raden Patah bergelar
sultan Alam Akbar Al Fatah, beliau
memerintah sejak tahun 1500 M – 1518 M. Diketahui Raden Patah adalah putra
terakhir dari Prabu Brawijaya Raja terakhir Majapahit. Ia masuk islam dan
berguru pada Sunan Ampel, lalu mempersunting putrinya. Dengan bantuan para
sunan, Raden Patah melakukan penyerangan ke Majapahit. Dari penyerangan itu
Raden Patah berhasil merebut tahta miliknya dari tangan Girindra Wardhana,
kemudian memindahkan pusat kekuasaan ke Kerajaan Demak. Di bawah kekuasaan
Raden Patah, agama islam semakin berkembang pesat. Pada masa ini pula di bangun
Masjid Agung Demak yang hingga kini masih berdiri di alun-alun kota Demak.
Dibawah pimpinan Raden Patah Kesultanan Demak berkembang semakin pesat.
Perekonomian Kesultanan ini pun begitu kuat dan stabil. Raden Patah wafat pada
tahun 1518 M dan digantikan oleh puteranya Raden Pati Unus untuk memimpin
Demak.
4.1.2 Sunan
Kalijaga
Sunan Kalijaga adalah
putra adipati Tuban yang bernama Tumenggung Wilwatikta atau Raden Sahur.
Nama lain Sunan Kalijaga antara lain Lokajaya,
Syekh Malaya, Pangeran Tuban, dan Raden Abdurrahman. Berdasarkan satu
versi masyarakat Cirebon,
nama Kalijaga berasal dari Desa Kalijaga di Cirebon. Pada saat Sunan Kalijaga
berdiam di sana, dia sering berendam di sungai (kali), atau jaga kali. Sunan Kalijaga adalah seorang tokoh Wali Songo
yang sangat lekat dengan Muslim
di Pulau Jawa, karena kemampuannya memasukkan pengaruh Islam
ke dalam tradisi Jawa.
Makamnya berada di Kadilangu,
Demak. Masa hidup Sunan Kalijaga diperkirakan
mencapai lebih dari 100 tahun. Dengan demikian ia mengalami masa akhir
kekuasaan Majapahit (berakhir 1478),
Kesultanan Demak, Kesultanan Cirebon dan Banten,
bahkan juga Kerajaan Pajang
yang lahir pada 1546 serta awal kehadiran Kerajaan Mataram
dibawah pimpinan Panembahan
Senopati. Ia ikut
pula merancang pembangunan Masjid Agung Cirebon dan Masjid Agung Demak. Tiang "tatal" (pecahan kayu) yang
merupakan salah satu dari tiang utama masjid adalah kreasi Sunan Kalijaga.
Mengenai asal
usul beliau, ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa beliau juga masih
keturunan Arab. Tapi, banyak pula yang menyatakan ia orang Jawa
asli. Van Den Berg menyatakan bahwa Sunan
Kalijaga adalah keturunan Arab yang silsilahnya sampai kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam. Sementara itu menurut Babad Tuban
menyatakan bahwa Aria Teja alias 'Abdul Rahman berhasil mengislamkan Adipati
Tuban, Aria Dikara, dan mengawini putrinya. Dari perkawinan ini ia memiliki
putra bernama Aria Wilatikta. Menurut catatan Tome Pires, penguasa Tuban pada
tahun 1500 M adalah cucu dari peguasa Islam pertama di Tuban. Sunan Kalijaga atau Raden Mas Said adalah putra Aria
Wilatikta. Sejarawan lain seperti De Graaf membenarkan bahwa Aria Teja I
('Abdul Rahman) memiliki silsilah dengan Ibnu
Abbas, paman Muhammad. Sunan Kalijaga mempunyai tiga anak salah satunya adalah
Umar Said atau Sunan
Muria.
Dalam satu riwayat,
Sunan Kalijaga disebutkan menikah dengan Dewi Saroh binti Maulana Ishak, dan mempunyai 3 putra: R. Umar Said (Sunan
Muria), Dewi Rakayuh dan Dewi Sofiah. Dalam dakwah, ia punya pola yang sama dengan mentor
sekaligus sahabat dekatnya, Sunan Bonang.
Paham keagamaannya cenderung "sufistik
berbasis salaf" -bukan sufi panteistik (pemujaan semata). Ia
juga memilih kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah.
Ia sangat toleran
pada budaya lokal. Ia berpendapat bahwa masyarakat akan menjauh jika diserang
pendiriannya. Maka mereka harus didekati secara bertahap: mengikuti sambil
mempengaruhi. Sunan Kalijaga berkeyakinan jika Islam sudah dipahami, dengan
sendirinya kebiasaan lama hilang. Tidak mengherankan, ajaran Sunan Kalijaga
terkesan sinkretis dalam mengenalkan Islam. Ia menggunakan seni ukir, wayang,
gamelan, serta seni suara suluk sebagai sarana dakwah. Beberapa lagu suluk ciptaannya yang populer adalah Ilir-ilir dan
Gundul-gundul Pacul. Dialah menggagas baju takwa, perayaan sekatenan, garebeg maulud, serta lakon carangan Layang
Kalimasada dan Petruk Dadi Ratu ("Petruk Jadi Raja"). Lanskap pusat
kota berupa kraton, alun-alun dengan dua beringin serta masjid diyakini pula
dikonsep oleh Sunan Kalijaga.
Metode dakwah tersebut
sangat efektif. Sebagian besar adipati di Jawa memeluk Islam melalui Sunan
Kalijaga; di antaranya adalah adipati Pandanaran, Kartasura, Kebumen, Banyumas, serta Pajang.Ketika wafat, beliau dimakamkan di Desa Kadilangu, dekat kota Demak (Bintara). Makam ini hingga sekarang masih ramai diziarahi orang.
4.1.3 Sunan Kudus
Sunan Kudus
adalah putra Sunan Ngudung atau Raden Usman Haji, dengan Syarifah Ruhil atau
Dewi Ruhil yang bergelar Nyai Anom Manyuran binti Nyai Ageng Melaka binti Sunan
Ampel. Sunan Kudus adalah keturunan ke-24 dari Nabi Muhammad. Sunan Kudus bin
Sunan Ngudung bin Fadhal Ali Murtadha bin Ibrahim Zainuddin Al-Akbar bin
Jamaluddin Al-Husain bin Ahmad Jalaluddin bin Abdillah bin Abdul Malik
Azmatkhan bin Alwi Ammil Faqih bin Muhammad Shahib Mirbath bin Ali Khali’ Qasam
bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa bin
Muhammad bin Ali Al-Uraidhi bin Ja’far Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali
Zainal Abidin bin Al-Husain bin Sayyidah Fathimah Az-Zahra binti Nabi Muhammad
Rasulullah.
Sunan Kudus
dilahirkan dengan nama Jaffar Shadiq. Dia adalah putra dari pasangan Sunan
Ngudung, adalah panglima perang Kesultanan Demak Bintoro dan Syarifah adik dari
Sunan Bonang. Sunan Kudus diperkirakan wafat pada tahun 1550.
Sunan Kudus pernah
menjabat sebagai panglima perang untuk Kesultanan Demak, dan dalam masa
pemerintahan Sunan Prawoto dia menjadi penasihat bagi Arya Penangsang. Selain
sebagai panglima perang untuk Kesultanan Demak, Sunan Kudus juga menjabat
sebagai hakim pengadilan bagi Kesultanan Demak.
Sebagai seorang wali,
Sunan Kudus memiliki peran yang besar dalam pemerintah kasultanan Demak yaitu,
sebagai panglima perang, penasehat Sultan Demak, Mursyid thariqah dan hakim
peradilan negara. Ia banyak berdakwah di kalangan kaum pengusaha dan penyanyi
jawa. Diantara yang pernah menjadi muridnya ialah Sunan Prawoto penguasa Demak,
dan Arya Penangsang Adipati Jipang Panolan. Salah satu peninggalan yang
terkenal ialah Masjid Menara Kudus, yang arsitrekturnya bergaya campuran hindu
dan islam. Sunan Kudus diperkirakan wafat Pada
tahun 1550 M Sunan Kudus meninggal dunia saat menjadi Imam sholat Subuh di
Masjid Menara Kudus, dalam posisi sujud. kemudian dimakamkan di lingkungan
Masjid Menara Kudus.
4.1.4 Sunan Bonang
Sunan Bonang dilahirkan
pada tahun 1465, dengan nama Raden
Maulana Makdum Ibrahim. Dia adalah putra Sunan Ampel
dan Nyai Ageng Manila. Bonang adalah sebuah desa di kabupaten
Rembang.
Sunan Bonang
wafat pada tahun 1525
M, dan saat ini makam aslinya berada di Desa Bonang. Namun, yang sering
diziarahi adalah makamnya di kota Tuban.
Lokasi makam Sunan Bonang ada dua karena konon, saat beliau meninggal, kabar
wafatnya beliau sampai pada seorang muridnya yang berasal dari Madura. Sang
murid sangat mengagumi beliau sampai ingin membawa jenazah beliau ke Madura.
Namun, murid tersebut tak dapat membawanya dan hanya dapat membawa kain kafan
dan pakaian-pakaian beliau. Saat melewati Tuban, ada seorang murid Sunan Bonang
yang berasal dari Tuban yang mendengar ada murid dari Madura yang membawa jenazah
Sunan Bonang. Mereka memperebutkannya.Dalam Serat Darmo Gandhul, Sunan Bonang
disebut Sayyid Kramat merupakan seorang Arab keturunan Nabi Muhammad.
Sunan Bonang
banyak menggubah sastra berbentuk suluk
atau tembang tamsil. Antara lain Suluk Wijil yang dipengaruhi kitab Al Shidiq
karya Abu Sa'id Al Khayr. Sunan Bonang juga menggubah tembang Tamba Ati (dari bahasa Jawa,
berarti penyembuh jiwa) yang
kini masih sering dinyanyikan orang.
Apa pula sebuah
karya sastra dalam bahasa Jawa
yang dahulu diperkirakan merupakan karya Sunan Bonang dan oleh ilmuwan Belanda
seperti Schrieke disebut Het Boek van Bonang atau buku (Sunan) Bonang. Tetapi oleh G.W.J. Drewes,
seorang pakar Belanda lainnya, dianggap bukan karya Sunan Bonang, melainkan
dianggapkan sebagai karyanya.
4.1.5 Sunan Drajat
Sunan Drajat adalah putra dari Sunan Ampel, Sunan
Drajat adalah putra
Sunan Ampel, dan merupakan keturunan ke-23 dari Nabi
Muhammad. Nama asli
dari sunan derajat adalah masih munat. masih munat nantinya terkenal dengan
nama sunan derajat.sunan derajat terkenal juga dengan kegiatan sosialnya.
Dialah wali yang memelopori penyatuan anak-anak yatim dan orang sakit. Ia
adalah putra Sunan Ampel dengan Nyai Ageng Manila, putri adipati Tuban bernama
Arya Teja. Sunan Drajat banyak berdakwah kepada masyarakat kebanyakan. Ia
menekankan kedermawanan, kerja keras, dan peningkatan kemakmuran masyarakat,
sebagai pengamalan dari agama Islam. Pesantren Sunan Drajat dijalankan secara
mandiri sebagai wilayah perdikan, bertempat di Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Lamongan. Tembang macapat Pangkur disebutkan sebagai ciptaannya. Gamelan
Singomengkok peninggalannya terdapat di Musium Daerah Sunan Drajat, Lamongan.
Sunan Drajat diperkirakan wafat pada 1522
4.1.6 Sunan Giri
Sunan
Giri adalah putra Maulana Ishaq. Sunan Giri adalah keturunan ke-23 dari Nabi
Muhammad, merupakan
murid dari Sunan Ampel dan saudara seperguruan dari Sunan Bonang. Ia mendirikan
pemerintahan mandiri di Giri
Kedaton, Gresik; yang selanjutnya berperan sebagai pusat dakwah Islam di wilayah
Jawa dan Indonesia timur, bahkan sampai ke kepulauan Maluku. Salah satu
keturunannya yang terkenal ialah Sunan Giri Prapen, yang menyebarkan agama
Islam ke wilayah Lombok dan Bima.
4.1.7 Sunan Gresik (Maulana
Malik Ibrahim)
Sunan Maulana Malik Ibrahim adalah keturunan
ke-22 dari Nabi Muhammad. Ia disebut juga Sunan Gresik,
atau Sunan Tandhes, atau Mursyid Akbar Thariqat Wali Songo . Nasab As-Sayyid
Maulana Malik Ibrahim Nasab Maulana Malik Ibrahim menurut catatan Dari
As-Sayyid Bahruddin Ba'alawi Al-Husaini yang kumpulan catatannya kemudian
dibukukan dalam Ensiklopedi Nasab Ahlul Bait yang terdiri dari beberapa volume
(jilid). Dalam Catatan itu tertulis: As-Sayyid Maulana Malik Ibrahim bin
As-Sayyid Barakat Zainal Alam bin As-Sayyid Husain Jamaluddin bin As-Sayyid
Ahmad Jalaluddin bin As-Sayyid Abdullah bin As-Sayyid Abdul Malik Azmatkhan bin
As-Sayyid Alwi Ammil Faqih bin As-Sayyid Muhammad Shahib Mirbath bin As-Sayyid
Ali Khali’ Qasam bin As-Sayyid Alwi bin As-Sayyid Muhammad bin As-Sayyid Alwi
bin As-Sayyid Ubaidillah bin Al-Imam Ahmad Al-Muhajir bin Al-Imam Isa bin
Al-Imam Muhammad bin Al-Imam Ali Al-Uraidhi bin Al-Imam Ja’far Shadiq bin
Al-Imam Muhammad Al-Baqir bin Al-Imam Ali Zainal Abidin bin Al-Imam Al-Husain
bin Sayyidah Fathimah Az-Zahra/Ali bin Abi Thalib, binti Nabi Muhammad
Rasulullah
Ia
diperkirakan lahir di Samarkand di Asia Tengah, pada paruh awal abad
ke-14. Babad Tanah Jawi versi Meinsma menyebutnya
Asmarakandi, mengikuti pengucapan lidah orang Jawa terhadap As-Samarqandy.[2]
Dalam cerita rakyat, ada yang memanggilnya Kakek Bantal.
Isteri
Maulana Malik Ibrahim
Maulana Malik
Ibrahim memiliki, 3 isteri bernama: 1. Siti Fathimah binti Ali Nurul Alam
Maulana Israil (Raja Champa Dinasti Azmatkhan 1), memiliki 2 anak, bernama:
Maulana Moqfaroh dan Syarifah Sarah 2. Siti Maryam binti Syaikh Subakir,
memiliki 4 anak, yaitu: Abdullah, Ibrahim, Abdul Ghafur, dan Ahmad 3. Wan
Jamilah binti Ibrahim Zainuddin Al-Akbar Asmaraqandi, memiliki 2 anak yaitu:
Abbas dan Yusuf. Selanjutnya Sharifah Sarah binti Maulana Malik Ibrahim
dinikahkan dengan Sayyid Fadhal Ali Murtadha [Sunan Santri/ Raden Santri] dan
melahirkan dua putera yaitu Haji Utsman (Sunan Manyuran) dan Utsman Haji (Sunan
Ngudung). Selanjutnya Sayyid Utsman Haji (Sunan Ngudung) berputera Sayyid
Ja’far Shadiq [Sunan Kudus].
Maulana Malik
Ibrahim umumnya dianggap sebagai wali pertama yang mendakwahkan Islam di Jawa.
Ia mengajarkan cara-cara baru bercocok tanam dan banyak merangkul rakyat
kebanyakan, yaitu golongan masyarakat Jawa yang tersisihkan akhir kekuasaan
Majapahit. Malik Ibrahim berusaha menarik hati masyarakat, yang tengah dilanda
krisis ekonomi dan perang saudara. Ia membangun pondokan tempat belajar agama
di Leran, Gresik. Pada tahun 1419, Malik Ibrahim wafat. Makamnya terdapat di
desa Gapura Wetan, Gresik,
Jawa Timur.
4.1.8 Jembatan
Suramadu
Jembatan Nasional Suramadu adalah jembatan yang melintasi Selat Madura,
menghubungkan Pulau Jawa (di Surabaya)
dan Pulau Madura
(di Bangkalan, tepatnya timur Kamal),
Indonesia.
Dengan panjang 5.438 m, jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di Indonesia
saat ini. Jembatan Suramadu terdiri dari tiga bagian yaitu jalan layang
(causeway), jembatan penghubung (approach bridge), dan jembatan utama (main
bridge). Jembatan ini diresmikan awal pembangunannya oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada 20 Agustus
2003 dan diresmikan
pembukaannya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 Juni
2009[2].
Pembangunan jembatan ini ditujukan untuk mempercepat pembangunan di Pulau
Madura, meliputi bidang infrastruktur dan ekonomi
di Madura,
yang relatif tertinggal dibandingkan kawasan lain di Jawa Timur.
Perkiraan biaya pembangunan jembatan ini adalah 4,5 triliun
rupiah.
Pembuatan jembatan ini dilakukan dari tiga sisi, baik sisi Bangkalan maupun
sisi Surabaya. Sementara itu, secara bersamaan juga dilakukan pembangunan
bentang tengah yang terdiri dari main bridge dan approach bridge.
Jembatan Suramadu pada dasarnya merupakan gabungan dari tiga jenis
jembatan dengan panjang keseluruhan sepanjang 5.438 meter dengan lebar kurang
lebih 30 meter. Jembatan ini menyediakan empat lajur dua arah selebar 3,5 meter
dengan dua lajur darurat selebar 2,75 meter. Jembatan ini juga menyediakan
lajur khusus bagi pengendara sepeda motor disetiap sisi luar jembatan.
Jalan layang atau Causeway dibangun untuk menghubungkan konstruksi
jembatan dengan jalan darat melalui perairan dangkal di kedua sisi. Jalan
layang ini terdiri dari 36 bentang sepanjang 1.458 meter pada sisi Surabaya dan
45 bentang sepanjang 1.818 meter pada sisi Madura. Jalan layang ini menggunakan
konstruksi penyangga PCI dengan panjang 40 meter tiap bentang yang disangga
pondasi pipa baja berdiameter 60 cm.
4.1.9
Syeikh Kholil Bangkalan Madura
KH Kholil Bangkalan Madura lahir
pada Hari Selasa tanggal 11 Jumadil Akhir 1235 H atau 27 Januari 1820 M,
Abdul Lathif seorang Kyai di Kampung Senenan, Desa Kemayoran, Kecamatan
Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, ujung Barat Pulau Madura, Jawa Timur, merasakan
kegembiraan yang teramat sangat. Karena hari itu, dari rahim istrinya lahir
seorang anak laki-laki yang sehat, yang diberinya nama Muhammad Kholil, yang
kelak akan terkenal dengan nama Mbah Kholil. KH. Abdul Lathif sangat berharap
agar anaknya di kemudian hari menjadi pemimpin umat, sebagaimana nenek
moyangnya. Seusai mengadzani telinga kanan dan mengiqamati telinga kiri sang
bayi, KH. Abdul Lathif memohon kepada Allah agar Dia mengabulkan permohonannya.
Mbah Kholil kecil berasal dari keluarga ulama. Ayahnya, KH. Abdul Lathif,
mempunyai pertalian darah dengan Sunan Gunung Jati. Ayah Abdul Lathif adalah
Kyai Hamim, anak dari Kyai Abdul Karim. Yang disebut terakhir ini adalah anak
dari Kyai Muharram bin Kyai Asror Karomah bin Kyai Abdullah bin Sayyid
Sulaiman. Sayyid Sulaiman adalah cucu Sunan Gunung Jati. Maka tak salah kalau
KH. Abdul Lathif mendambakan anaknya kelak bisa mengikuti jejak Sunan Gunung
Jati karena memang dia masih terhitung keturunannya. Oleh ayahnya, ia dididik
dengan sangat ketat. Mbah Kholil kecil memang menunjukkan bakat yang istimewa,
kehausannya akan ilmu, terutama ilmu Fiqh dan nahwu, sangat luar biasa. Bahkan
ia sudah hafal dengan baik Nazham Alfiyah Ibnu Malik (seribu bait ilmu Nahwu)
sejak usia muda. Untuk memenuhi harapan dan juga kehausannya mengenai ilmu Fiqh
dan ilmu yang lainnya, maka orang tua Mbah Kholil kecil mengirimnya ke berbagai
pesantren untuk menimba ilmu. KH. Muhammad Kholil Bangkalan Madura, Wafat pada
tanggal 29 Ramadhan 1341 H/ 14 Mei 1923
M.
4.1.10 Ir.
Soekarno
Dr.(HC) Ir. Soekarno (ER,
EYD: Sukarno, nama lahir: Koesno Sosrodihardjo) (lahir di Surabaya
, Jawa Timur,
6 Juni
1901 – meninggal
di Jakarta,
21 Juni
1970 pada umur 69 tahun)
adalah Presiden Indonesia
pertama yang menjabat pada periode 1945–1966. Ia memainkan peranan penting dalam
memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama
dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus
1945. Soekarno adalah yang
pertama kali mencetuskan konsep mengenai Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia dan ia sendiri yang menamainya.
Soekarno menandatangani Surat Perintah 11 Maret 1966 Supersemar
yang kontroversial, yang isinya—berdasarkan versi yang dikeluarkan Markas Besar
Angkatan Darat—menugaskan Letnan Jenderal Soeharto
untuk mengamankan dan menjaga keamanan negara dan institusi kepresidenan. Supersemar menjadi dasar Letnan
Jenderal Soeharto untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan
mengganti anggota-anggotanya yang duduk di parlemen. Setelah
pertanggungjawabannya ditolak Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS)
pada sidang umum ke empat tahun 1967, Soekarno diberhentikan dari jabatannya
sebagai presiden pada Sidang Istimewa MPRS pada tahun yang sama
dan Soeharto menggantikannya sebagai pejabat Presiden Republik Indonesia.
Ketika dilahirkan, Soekarno diberikan nama Koesno Sosrodihardjo oleh orangtuanya. Namun karena ia sering
sakit maka ketika berumur lima tahun namanya diubah menjadi Soekarno oleh
ayahnya. Nama tersebut diambil dari seorang panglima perang dalam kisah Bharata Yudha
yaitu Karna.
Nama "Karna" menjadi "Karno" karena dalam bahasa Jawa
huruf "a" berubah menjadi "o" sedangkan awalan
"su" memiliki arti "baik".
Di kemudian hari ketika menjadi presiden, ejaan nama Soekarno diganti
olehnya sendiri menjadi Sukarno
karena menurutnya nama tersebut menggunakan ejaan penjajah (Belanda.
Ia tetap menggunakan nama Soekarno dalam tanda tangannya karena tanda tangan
tersebut adalah tanda tangan yang tercantum dalam Teks Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia yang tidak boleh diubah. Sebutan akrab untuk Soekarno adalah Bung Karno.
4.2
Wisata Bali
4.2.1
Tanah Lot
Salah satu Pura yang paling
penting Bali laut, Pura Tanah Lot ("Kuil Tanah di Tengah Laut")
adalah pemandangan yang spektakuler, terutama saat matahari terbenam. Pulau kecil dibentuk
oleh erosi bertahap dari gelombang laut selama ribuan tahun. Candi Tanah Lot
dikatakan telah didirikan oleh abad ke-16 Begawan Nirartha, salah satu Pendeta
terakhir yang datang ke Bali dari Jawa. Candi Tanah Lot berdiri di sebuah pulau
berbatu lepas pantai barat daya Bali. Salah satu kuil yang paling suci di Bali
laut, Tanah Lot didedikasikan untuk roh penjaga laut. Kuil itu sendiri
dikatakan dijaga dari kejahatan oleh ular laut yang menghuni gua-gua bawah.
Kuil itu sendiri tidak dapat diakses pengunjung, namun pemandangan dapat memiliki dari berbagai titik di dekatnya. Massa terutama berkumpul di teras terdekat untuk menonton cahaya matahari terbenam di belakang kuil. Tentu, ada banyak toko-toko suvenir dan kafe seputaran daerah tersebut.
Kuil itu sendiri tidak dapat diakses pengunjung, namun pemandangan dapat memiliki dari berbagai titik di dekatnya. Massa terutama berkumpul di teras terdekat untuk menonton cahaya matahari terbenam di belakang kuil. Tentu, ada banyak toko-toko suvenir dan kafe seputaran daerah tersebut.
4.2.2 Pantai Sanur
Pantai Sanur adalah sebuah tempat
pelancongan pariwisata
yang terkenal di pulau Bali.
Tempat ini letaknya adalah persis di sebelah timur kota Denpasar,
ibukota
Bali. Sanur berada di Kotamadya Denpasar. Karena memiliki ombak yang
cukup tenang, maka pantai Sanur tidak bisa dipakai untuk surfing layaknya Pantai Kuta
. Tak jauh lepas Pantai Sanur
terdapat juga lokasi wisata selam dan snorkeling. Oleh karena kondisinya yang
ramah, lokasi selam ini dapat digunakan oleh para penyelam dari semua tingkatan
keahlian.
Pantai Sanur juga dikenal sebagai Sunrise beach (pantai Matahari terbit)
sebagai lawan dari Pantai Kuta.
Karena lokasinya yang berada di sebelah timur pulau Bali, maka pantai
Bali ini menjadi lokasi yang tepat untuk menikmati sunrise atau Matahari
terbit. Hal ini menjadikan tempat wisata ini makin menarik, bahkan ada sebuah
ruas di pantai Sanur ini yang bernama pantai Matahari Terbit karena pemandangan
saat Matahari terbit sangat indah jika dilihat dari sana. Sepanjang pantai Bali ini menjadi tempat yang
pas untuk melihat Matahari terbit. Apalagi sekarang sudah
dibangun semacam sanderan yang berisi pondok-pondok mungil yang bisa dijadikan
tempat duduk-duduk menunggu Matahari terbit. Selain itu, ombak di pantai ini
relatif lebih tenang sehingga sangat cocok untuk ajang rekreasi pantai
anak-anak dan tidak berbahaya.
Selain itu, pengunjung bisa melihat Matahari terbit dengan berenang di
pantai. Sebagian kawasan pantai ini mempunyai pasir berwarna putih yang
eksotis. Dilengkapi dengan pohon pelindung, pengunjung bisa duduk-duduk sambil
menikmati jagung bakar ataupun lumpia yang banyak dijajakan pedagang kaki lima. Sepanjang tempat wisata pantai Bali ini
sekarang sudah dilengkapi dengan penunjang wisata berupa hotel, restoran
ataupun kafe-kafe kecil serta art shop. Salah satu hotel tertua di Bali
dibangun di pantai ini. Hotel ini bernama Ina Grand Bali Beach yang terletak
persis di tepi pantai. Selain itu, sepanjang garis pantai juga dibangun semacam
area pejalan kaki yang seringkali digunakan sebagai jalur jogging oleh
wisatawan ataupun masyarakat lokal. Jalur ini terbentang ke arah selatan
melewati pantai Shindu, pantai Karang hingga Semawang sehingga wisatawan bisa
berolahraga sekaligus menikmati pemandangan pantai di pagi hari.
4.2.3
Pusat Oleh-oleh Karang Kurnia
KARANG KURNIA adalah pusat oleh-oleh di pulau bali yang didirikan oleh I
Gede Wireyasa. berawal dari studi bandingnya di toko oleh-oleh Ia mencoba
berbisnis sendiri. karang kurnia memiliki beberapa cabang, yaitu:
1.
Jalan Cargo Denpasar Bali
2.
Jalan Gatot Subroto Denpasar Bali
Di sini bisa ditemukan berbagai macam kerajinan dan oleh-oleh
lainnya,seperti : lukisan,patung,pakaian anak dan dewasa,bed
cover,pernak-pernik,batik,dll. Barang-barang tersebut tidak semuanya buatan
bali melainkan banyak yang diambil dari pulau jawa seperti batik.
pasar
karang kurnia lebih murah dibanding pasar lain di bali. dengan lahan parkir
yang cukup luas dan suasana yang lumayan segar membuat pengunjung merasa
nyaman.
4.2.4 Pantai Kuta
Pantai Kuta adalah sebuah tempat
pariwisata yang terletak di sebelah selatan Denpasar,
ibu kota
Bali, Indonesia.
Kuta terletak di Kabupaten Badung. Daerah ini merupakan sebuah
tujuan wisata turis mancanegara, dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau
Bali sejak awal 70-an. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari
terbenam (sunset beach) sebagai lawan dari pantai Sanur.
Sebelum menjadi objek wisata, Kuta merupakan sebuah pelabuhan dagang. Di
mana produk dari lokal diperdagangkan kepada pembeli dari luar Bali. Pada abad
ke-19, Mads Lange, seorang pedagang Denmark, datang ke Bali dan mendirikan
basis perdagangan di Kuta. Keahliannya dalam bernegosiasi, membuat Mads Lange
sebagai pedagang yang terkenal antara raja-raja Bali dengan Belanda.
Hugh Mahbett juga telah menerbitkan sebuah buku berjudul “Praise to Kuta”
yang berisi ajakan kepada masyarakat setempat untuk menyiapkan fasilitas
akomodasi wisata. Tujuannya untuk mengantisipasi ledakan wisatawan yang
berkunjung ke Bali. Buku itu kemudian menginspirasi banyak orang untuk
membangun fasilitas wisata seperti penginapan, restoran dan tempat hiburan.
Di Kuta terdapat banyak pertokoan, restoran dan tempat permandian serta
menjemur diri. Selain keindahan pantainya, pantai Kuta juga menawarkan berbagai
macam jenis hiburan lain misalnya bar dan restoran di sepanjang pantai menuju
pantai Legian. Rosovivo, Ocean Beach Club,
Kamasutra, adalah beberapa club paling ramai di sepanjang pantai Kuta.
Pantai ini juga memiliki ombak yang cukup bagus untuk olahraga selancar
(surfing), terutama bagi peselancar pemula. Lapangan Udara I Gusti Ngurah Rai
terletak tidak jauh dari Kuta.
4.2.5 Pasar
Sukowati
Pasar
Sukawati adalah pasar Seni yang sangat terkenal sampai ke penjuru
dunia. Pasar seni Sukawati terdapat di Desa Sukawati Kabupaten Gianyar. Jarak
dari airport Denpasar sekitar tiga puluh kilometer, yang dapat anda tempuh
dengan mobil selama 45 menit.
Pasar
seni Sukawati sangat terkenal karena menjual pakaian dan kerajinan traditional
khas Bali dengan harga yang sangat murah. Pakaian seperti Batik yang berciri
khas Batik ornamen Bali. Selain itu juga banyak dijual pakaian baik celanan
maupun baju, yang dapat anda gunakan di pantai dan harganya pun sangat murah
dibandingkan dengan tempat lain. Jadi anda dapat membeli oleh-oleh khas Bali, yang dapat anda berikan
kepada teman dan keluarga anda, tanpa banyak menghabiskan biaya liburan.
Tempat Membeli Oleh-Oleh Khas Bali Harga Murah
Semua harga
yang ditawarkan disini, dapat anda tawar. Jadi pintar-pintarlah untuk menawar.
Sebagai bayangan untuk anda, harga pas di pasar ini adalah sepertiga dari harga
yang ditawarkan oleh penjual. Jika anda ingin sukses menawar harga, maka
sebaiknya anda datang di pagi hari pada saat baru buka. Karena kepercayaan
orang Bali jika pada saat baru buka dagangan langsung dapat jualan, maka akan
memperlaris barang dagangan mereka. Jadi jika anda mampu datang ke pasar
seni Sukawati pada pukul 10:00 wita (waktu lokal), alangkah baiknya
anda mencoba menawar lebih murah.
Selain
pakaian dan Batik, di pasar traditional ini juga terdapat lukisan yang dapat
anda beli, aliran lukisan yang dijual seperti naturalis dan abstrak. Harga yang
ditawarkan juga beranekaragam dan biasanya di pasar ini, harga ditentukan oleh
ukuran lukisan. Anda juga dapat membeli lukisan dengan bingkai atau tanpa
bingkai. Sebaiknya tanpa bingkai, karena bingkai lukisan akan menambah berat
barang bawaan.
4.2.6 Sangeh monkey forest
Wisata alam Sangeh adalah
salah satu obyek wisata di Bali yang menawarkan keindahan alam hutan pala
dengan ratusan monyet liar yang jinak. Di musim libur akhir pekan, wisata alam
yang terletak 25 kilometer utara Denpasar ini, banyak dikunjungi wisatawan
terutama wisatawan lokal.
Obyek wisata Sangeh menawarkan keindahan alam dengan keaslian
ekosistemnya. Di obyek wisata dengan hamparan homogen hutan pala seluas sepuluh
hektar ini, wisatawan akan dimanjakan dengan kesegaran udara dan habitat asli
monyet Sangeh. Selain pohon pala, masih
ada tanaman yang terkenal di hutan Sangeh. Masyarakat setempat biasa
menyebutnya pohon lanang wadon, karena bagian bawah pohon itu berlubang
sehingga menyerupai alat kelamin perempuan, sedangkan di tengah lubang tersebut
tumbuh batang yang mengarah ke bawah dan terlihat seperti alat kelamin pria.
Meski monyet yang di keramatkan warga ini, hidup liar di dalam hutan,
namun mereka tetap jinak. Sehingga para wisatawan bisa bercengkerama dengan
bebas dan berfoto bersama binatang primata ini.
4.2.7 Joger
Dulu (sebelum 1981) kata atau gabungan dari lima hurup J+O+G+E+R memang belum pernah ada atau setidak-tidaknya belum pernah kita lihat maupun dengar dipakai dimanapun, kapanpun maupun oleh siapapun juga, tapi pada akhir tahun 1980, ketika kami merencanakan untuk memilih sebuah nama bagi toko kecil kami yang waktu itu akan kami buka di jl.Sulawesi 37, Denpasar (tepat didepan Pasar Badung – Pasar Tradisional terbesar di Bali), oleh pihak kantor perdagangan, kami diminta dan bahkan diwajibkan untuk memilih sebuah nama bagi toko kami, agar toko kami bisa dibedakan dengan toko-toko orang lain yang tentu saja juga atau bahkan sudah punya nama, seperti Toko Sinar Mas, Toko Merdeka, Toko Jaya Abadi, Toko Murah, Toko Sederhana dan lain- lainnya, tapi kami atau saya (Joseph Theodorus Wulianadi) yang terlahir pada tanggal 9 bulan 9 tahun 1951 (diatas sebuah tempat tidur) dikota Denpasar (ibu kota Bali) yang tampaknya memang sudah terbiasa untuk bersikap “lain daripada yang lainya” (suka nyeleneh) waktu itu seperti biasa atau secara alami, subyektif, otonom (merdeka) dan wajar menolak untuk menamai toko kami dengan nama yang umum atau apalagi yang berbau ” public domain”. Dan seperti yang juga saya lakukan, waktu itupun saya (untuk beberapa hari) memutar otak(berpikir/berdebat dengan diri saya sendiri), merenung dan bermeditasi untuk mengotak- atik beberapa huruf maupun kata untuk diolah menjadi sebuah nama yang minimal harus benar-benar uniek. Dan waktu itu bukanlah hanya sekadar kebetulan kalau kami/ saya memilih lima huruf berbunyi JOGER untuk menamakan toko kami yang akan kami buka waktu itu sedang kami urus izin dagangnya. Karena gabungan lima huruf berbunyi JOGER itu memang sengaja kami buat bukan hanya karena benar-benar lain daripada yang lain, melainkan juga karena nama/ istilah/ bunyi JOGER itu adalah juga merupakan sebuah itikat/ niat/ hasrat/ tujuan/ maksud yang murni muncul dan keluar dari lubuk hati kami yang terdalam dan/ atau menghargai kebaikan Mr.Gerhard Seeger mantan teman sekolah saya dulu (di Hotelfachshule, Bad Wiesee, Jerman Barat, tahun 1970-an) yang telah menghibahkan dana segar sebesar US $ 20.000 sebagai hadiah pernikahan kami(saya dan istri saya tercinta Ery Kusdarijati) dimana nama JOGER (huruf E-nya dibaca seperti ” E” dalam menyebut “ENAK” atau “EKONOMI” ) itu adalah merupakan penggabungan antara dua huruf nama depan saya JOseph Theodorus Wulianadi dengan tiga huruf nama depan teman kami Mr. GERhard Seeger, dimana disamping memang benar-benar berbunyi baru ( murni hasiinovasi kami/ bukan karya orang lain/bukan public domain), berbeda dan uniek, ternyata nama JOGER ini memang juga mudah diingat, enak di dengar, berbau jantan dan kami juga memang benar-benar suka pada nama dan bunyi JOGER tersebut. Lalu mulai tanggal 19 Januari 1981 (hari lahir JOGER ), nama JOGER itu pun secara praktis, de facto dan benar-benar terbuka (di forum publicum) kami pakai untuk menamakan toko kami yang pertama tersebut, karena waktu itu di samping mencantumkannya dalam izin dagang kami,nama JOGER juga sudah langsung kami cantumkan pada papan nama toko kami.yang waktu ini (ma’af!) masih perlu dan masih boleh berbunyi & berbau kebarat-baratan,yaitu “ART & BATIK SHOP JOGER” yang yang kami pajang di bagian depan atas toko kami.Dan sejak itu pulalah sebenarnya nama JOGER murni merupakan hasil rekayasa atau ciptaan saya/kami tersebut mulai kami pakai, jaga, pelihara serta tumbuhkembangkan nilai-nilai moral, nilai-nilai sosial, ekonomi maupun spiritualnya dalam kiprah kami sebagai “pengusaha yang seniman” atau “seniman yang pengusaha” justru dengan senantiasa bersikap BAJU2RA6BER alias bersikap Baik, Jujur, Ramah, Rajin, BERtanggung jawab, BERani, BERinisiatif, BERsyukur dan sehingga kami pun bisa benar-benar BERmanfaat bukan hanya bagi diri atau toko kami secara sempit saja,melainkan juga bermanfaat bagi para stakeholder (sesama) maupun bagi lingkungan hidup yang konon sama-sama kita cintai serta dambakan kelestariannya secara wajar (adil & beradap) dan berkesinambungan. Demikianlah, dulu sebelum 19 Januari1981sama sekali belum pernah ada pihak lain yang melihat, mendengar, memakai, tertarik, perduli, menjaga, memelihara serta menumbuh kembangkan nama JOGER sampai boleh dan bisa menjadi sebuah nama besar dan harum yang bahkan sering kali dianggap identik dengan T Shirt-T Shirt atau kaus-kaus (kaos-kaos) maupun souvenir-souvenir dengan disain kata-kata uniek/khas Mr. Joger yang walau pun sebenarnya sudah punya kemampuan, peluang maupun permintaan pasar yang sangat besar untuk membuka cabang atau mengembangkan sayap ke mana-mana, tapi karena merasa dan sadar bahwa kami bukanlah pohon yang harus bercabang-cabang dan juga bukan burung yang harus mengembangkan sayap ke sana ke mari, maka sejak tanggal 7 Juli 1987 (777), di samping memutuskan untuk punya hanya satu toko yang terletak di Jl. Raya Kuta (sejak dulu memang tanpa nomer), Kuta,Bali ini saja, kami juga secara tegas membatasi pembelian kaus-kaus (T-Shirts) JOGER, dan juga secara tegas melarang penjualan semua produk bermerek dagang, bercao JOGER dan bertanda tangan JOGER untuk di perjual belikan sebagai komoditi biasa di luar satu-satunya gerai kami yang sejak 1990 sudah kami sebut sebagai Pabrik Kaya-Kata JOGER, (Jl, Raya Kuta, Kuta, Bali).
4.2.8
Danau Bedugul
Bedugul adalah sebuah obyek wisata di Bali yang terletak di daerah
pegunungan yang memiliki suasana sejuk dan nyaman, nah
di Bedugul kita juga bisa menyaksikan keindahan danau Buyan, danau Beratan dan Pura
Ulun Danu.Bedugul terletak di Desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti,
Tabanan. Jaraknya kurang lebih 70 km dari wilayah wisata Kuta/ Bandara Ngurah
Rai. Bangunan yang terdapat di areal wisata Bedugul ini merupakan bangunan
tempo dulu dan terbilang kuno, tapi semua keadan fisiknya masih bersih dan
tertata dengan rapi. Terletak di dataran tinggi, menyebabkan tempat ini sangat
sejuk dan kadang-kadang di selimuti kabut, keindahan alam pegunungan dan Danau
Beratan yang bersih, di tengahnya ada sebuah pura Ulun Danu yang merupakan
tempat pemujaan kepada Sang Hyang Dewi Danu sebagai pemberikesuburan, akan
sangat sayang sekali kalau di lewatkan. Kabupaten
Tabanan memiliki wilayah geografis yang sempurna, yaitu memiliki pegunungan dan
pantai. Tanahnya pun rata-rata subur sehingga semua wilayahnya bisa
dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Tak heran jika kabupaten ini disebut
sebagai lumbung pangan. Hal itu diperoleh tidak hanya karena memiliki areal
sawah terluas di seluruh Bali, tetapi juga berkat adanya komoditas sayuran dan
buah untuk memenuhi kebutuhan hotel, restoran, dan supermarket di Bali. Primadona
wisata wilayah ini bagai mangkok raksasa yang dilatari Gunung Catur disebelah
utara, sementara di tengahnya terdapat Danau Bratan yang menjadi primadona
kawasan wisata ini. Selain indah, ada keunikan dari danau ini. Di tepinya terdapat
Masjid Al Hidayah, sementara di sisi lainya terdapat Pura Ulun Danu. Pura ini
merupakan persembahan kepada Dewi Danu, lambang sumber kesuburan tanah di
sekitarnya. Menurut babad Bali, pura yang terdiri dari empat meru (bangunan
utama) ini dibangun oleh Raja Mengwi pada 1633. Bangunannya menjorok ke danau sehingga
terlihat seperti menyembul dari dalam air. Sementara
itu di seberang danau terdapat tiga buah gua Jepang. Masing-masing memiliki
kedalaman 25 meter yang digali oleh tenaga romusha dari warga sekitar
semasa pendudukan Jepang. Jika sudah sampai di tempat ini rasanya Kebun Raya
Eka Karya yang memiliki luas 129,2 hektare tak boleh dilewatkan. Kebun raya ini
terletak di antara Danau Beratan, Danau Tamblingan, Danau Buyan dan kawasan hutan
lindung di sebelah baratnya. Kebun Raya Bedugul terletak di sebelah Barat 0byek
Wisata Danau Bratan Kabupaten Tabanan, merupakan sebuah komplek hutan suaka
alam. Hutan tersebut ditata sedemikian rupa sehingga terwujud suatu pemandangan
indah, sejuk dan nyaman. Di sela-sela pepohonan yang rindang terhampar
rerumputan yang menghijau dan ditanami bunga-bungaan yang beraneka ragam
di sepanjang jalan setapak di sekeliling hutan yang menambah kesejukan
udara dan keheningan suasana. Disamping pemandangan yang indah dan
menghijau terdapat pula suatu bangunan rumah kaca yang dipergunakan untuk percobaan
dan pengembangan tumbuh-tumbuhan terutama anggrek. Juga terdapat ribuan
jenis tanaman yang dipelihara dengan baik secara profesional.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Kegiatan ziarah
wisata ke daerah Jawa, Madura, Bali merupakan kegiatan tahunan di MA AL
BIDAYAH Candi yang selalu dilaksanakan bagi kelas XI. Kegiatan ziarah wisata ke
daerah Jawa, Madura, Bali merupakan kegiatan yang memiliki manfaat, yaitu dapat
melakukan ziarah ke makam – makam Wali Songo atau tokoh penting dan juga dapat digunakan sebagai sarana untuk
menambah pengetahuan, serta mendapat hiburan.
5.2 Saran
5.2.1 Kegiatan
ziarah wisata dapat dijadikan alternatif pemilihan study tour.
5.2.2 Kegiatan ziarah wisata
sebaiknya direncanakan secara matang agar kegiatan dapat dilaksanakan dengan
baik.
5.2.3 Jangan mengotori tempat ziarah dan tempat wisata.
5.2.4 Jangan melanggar peraturan tempat - tempat ziarah
wisata.
DAFTAR PUSTAKA
Pusat
Pembimbing dan Pembangunan Bahasa.2005.
MB.
Rhimsyah. Tanpa tahun. Kisah Wali Songo
Penyebar Agama Islam Di Pulau Jawa. Surabaya Penerbit: Karya Gemilang
Utama.
http://bahasa.kompasiana.com/2013/02/26/metode-wawancara-dengan-baik-532452.html
http://www.bloggerlombok.com/2011/11/metode-observasi.html
www. Sarjanaku.com>Home>skripsi
http://wikipedia.com
sangat bermanfaat banget nih.. izin copy kakak materinya
BalasHapusliburan ke Dieng cukup klik Paket Wisata Dieng dan dapatkan penawaran menarik dari Paket Wisata Dieng