BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Menguraikan secara singkat alasan dilakukan penelitian kelas di karenakan
kegiatan pengembangan menjahit sebelumnya tidak pernah berhasil oleh sebab itu
peneliti tertarik dengan melakukan penelitian tindakan kelas.
Berdasarkan
pengamatan terhadap ketrampilan menjahit cukup rendah ada beberapa anak yang
belum bisa mengikuti, namun ada sebagian anak yang bisa mengikuti. Pada tahun
ajaran sebelumnya ketrampilan menjahit
sangat sulit untuk berhasil dari 20 anak yang berhasil hanya 7 anak yang belum
bisa mengikuti 13 anak.
Pada
penelitian kali ini guru selaku peneliti mengalami kesulitan dalam bidang
pengembangan motorik halus khususnya. Pada kegiatan menjahit oleh karena itu,
guru mengadakan penelitian yang berkaitan dengan motorik halus tersebut,
sehingga dapat menumbuhkan minat dan kreatifitas anak dalam kegiatan
pembelajaran.
Dalam
pengembangan kegiatan motorik halus pada umumnya masih banyak anak yang
mengalami kesulitan dalam kegiatan menjahit, untuk mencapai penguasaan yang
optimal peran guru sangat berpengaruh dalam mengembangkan kemampuan motorik
halus anak khususnya kegiatan menjahit dengan media yang bervariasi anak akan
senang, mudah mengerti dan tertarik berimajinasi yang tinggi atau luas. Minat
yang bersemangat/ bereksplorasi, serta memotivasi anak dalam belajarnya
(menjahit).
B.
Rumusan Masalah
Hasil analisis yang telah dilakukan kemudian digunakan untuk merumuskan
masalah, perlu diingat bahwa masalah yang dirumuskan adalah masalah peneliti
yang akan dipecahkan.
Ø Bagaimana cara
meningkatkan ketrampilan menjahit dengan menggunakan teknik berbagai pola dan
variasi media. Pada anak kelompok B di RA PERWANIDA V Tlawah?
C. Tujuan Perbaikan
Tujuan peneliti terkait dengan tujuan perbaikan
kegiatan pengembangan, tetapi berbeda dalam rumusannya. Tujuan penelitian atau
sering juga disebut pertanyaan penelitian merupakan sesuatu yang akan dicari
jawabannya melalui penelitian ini.
Ø Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan
ketrampilan menjahit dengan menggunakan teknik berbagai pola dan variasi media
anak kelompok B di RA PERWANIDA V Tlawah?
BAB
II
I.
KAJIAN PUSTAKA
A.
Kajian Teori Tentang Motorik Halus
Motorik halus dapat diartikan
gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dilakukan oleh otot-otot
kecil seperti ketrampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan
pergelangan tangan yang tepat.
Oleh karena itu, gerakan ini
tidak terlalu membutuhkan tenaga, namun gerakan ini membutuhkan koordinasi mata
dan tangan yang cermat (Bambang Sujiono dkk : 1 : 14).
Gerakan motorik halus anak lima tahun pertama adalah masa
pesatnay perkembangan motorik anak, semua yang digerakkan mungkin didapatkan
oleh seluruh tubuh. Sedangkan kematangan dan pengendalian gerak tubuh dan
berkaitan dengan perkembangan pusat motorik di otak dan mengontrol semua
aktifitas fisik dan mental seseorang (Sujiono dkk.2009 : 1 : 3 )
Menurut Patty Smith Hill (2009 1:7) memperkenalkan sebuah
masa di taman kanak-kanak dengan bebas mengekplorasikan benda-benda serta
alat-alat bermain yang ada dilingkungannya serta melaksanakan ide-ide mereka
sendiri.
Bredecamp & cople (2008 : 5 -8) mengemukakan bahwa
proses belajar anak bukan hanya lingkungan fisik, tetapi juga lingkungan
psikologis, agar belajar anak optimal, maka diperlukan lingkungan yang nyaman
dan media yang baru yang belum sering dijumpai oleh anak tersebut.
Kecerdasan setiap anak berbeda-beda oleh karena itu, jika
anak belum dapat menguasai kemampuan yang akan dicapai, maka seorang guru
melaksanakan penelitian tindakan kelas (Khafidhoh.2013)
B.
Pengertian Menjahit
Menjahit
adalah salah satu kegiatan yang dilakukan anak usia dini untuk mengembangkan
ketrampilan motorik halus. Menjahit juga di jadikan media pendidikan yang dapat
membantu anak meningkatkan konsentrasi dan koordinasi mata dan tangan (Bambang
Sujiono dkk, 2009 :1:14)
C. Manfaat Media / Sumber
Belajar
Manfaat menjahit dan pemanfaatan media pengajaran / sumber belajar anak
menurut Badru Zaman, asep Heri Hermawan, Cucu Eliyati, (2009:2.12) tentang manfaat sumber belajar diantaranya :
1. Dapat memberikan pengalaman
belajar yang lebih kongkret dan langsung.
2. Upaya memperluas wawasan
anak melalui pemanfaatan sumber belajar.
3. Memberikan informasi yang
akurat dan terbaru.
4. Memotivasi anak untuk
belajar selalu menjadi fokus perhatian guru dalam pengelolaan kegiatan
pembelajaran.
5. Mengembangkan kemampuan
berfikir secara kritis dan positif.
D. Mengajarkan Menjahit Pada
Anak
1. Tujuan : anak mampu
mnengkoordinasikan tangan dan mata untuk memasukkan dan mengeluarkan sesuatu
dari sebuah benda sambil berfikir.
2. Tugas : perorangan atau
kelompok sesuai dengan tingkat kesulitan.
3. Bahan dan alat :
1. Bahan kertas
a. Membuat pola yang akan
digunakan
b. Mencetaknya di kertas
karton/ kardus.
c. Menggunting kertas kardus
sesuai gambar yang dicetak
d. Melubangi sisi pinggiran
gambar
2. Tali / Benang
a. Ukur tali / benang yang akan
digunakan untuk menjahit
b. Usahakan tidak terlalu
panjang namun cukup untuk mengisi seluruh lubang
c. Ikat salah satu ujung tali
sebagai pombuhul
d. Ujung yang lainnya di balut
dengan isolasi bening agar tidak kaku.
II.
KERANGKA BERFIKIR
Dari beberapa aspek, penulis
menemui kendala dalam saat guru memberikan kegiatan menjahit, hasil belajar
anak belum memenuhi harapan guru, anak kurang berkonsentrasi dan ada beberapa
anak yang masih kurang tertarik dalam kegiatan menjahit, karena media yang
kurang variasi.
Untuk menambah semangat anak
dalam pembelajaran diantaranya dengan memberikan media yang bervariasi dan
teknik yang sesuai dengan perkembangan anak dengan beberapa variasi media dalam
kegiatan menjahit dapat menumbuhkan minat dan kreatifitas, anak menjadi lebih
senang dan semangat dalam menjalankan tugas tersebut.
·
Hasil belajar anak dalam kegiatan menjahit belum sesuai dengan harapan guru
·
Ada beberapa anak yang kurang tertarik, karena
media yang kurang bervariasi
|
·
Menggunakan karton, kain perca, kertas marmer,
koran bekas, kain flanel
·
Benang emas, rafia, pita
|
Dengan
penggunaan berbagai variasi media dapat meningkatkan ketrampilan menjahit
di RA PERWANIDA V TLAWAH SUMOWONO
|
III.
HIPOTESIS
Berdasarkan kajian dan
kerangka berfikir diatas dapat diambil suatu hipotesis sebagai berikut :
“Media bervariasi dapat meningkatkan ketrampilan menjahit di RA PERWANIDA
V Tlawah Sumowono”
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN
A. Subyek Penelitian
1. Lokasi
Nama RA :
RA PERWANIDA V Tlawah
Alamat : Jl. Pandan Sari No 3 Dusun Tlawah
Desa Keseneng, Sumowono.
2. Waktu
Penelitian dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus yang
terdiri dari siklus I dan II, masing-masing waktu penelitian ada 5 hari, dengan
waktu pelaksanaan sebagai berikut :
a. Siklus I dilaksanakan pada
hari Senin, 17 Maret 2014 sampai dengan
Jum’at, 21 Maret 2014
b. Siklus II dilaksanakan pada
hari Senin, 24 Maret 2014 sampai dengan
Jum’at, 28 Maret 2014
3. Tema
a. Siklus I : Air, udara, api dengan sub tema manfaat
air
b. Siklus II : Alat Komunikasi dengan sub tema
macam-macam alat komunikasi.
4. Kelompok
Penelitian dilaksanakan pada siswa kelompok B RA
PERWANIDA V TLAWAH SUMOWONO yang memiliki beberapa karakteristik :
a. Jumlah siswa 16 anak yang
terdiri dari 8 laki-laki dan 8 perempuan
b. Sebagian besar orang tua
sebagai buruh tani.
c. Pendidikan orang tua siswa
sebagian besar SD.
d. Sebagian besar dari siswa
dalah anak tunggal dan anak bungsu.
5. Karakteristik anak RA
PERWANIDA V TLAWAH
a. Anak memiliki rasa ingin
tahu yang besar, anak usia 4-5 tahun suak menanyakan hal-hal yang baru.
b. Anak usia 4-5 tahun adalah masa
peka, usia emas. Pada rentang usia ini anak mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang sangat pesat.
c. Anak memahami sesuatu dari
sudut pandangnya sendiri, bukan sudut pandang orang lain.
B. Deskripsi Per Siklus
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus
masing-masing terdiri dari 4 tahap yaitu : perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi.
Siklus I
1.
Rencana Pelaksanaan
a. Tahap rencana perbaikan
1. Menentukan pokok masalah
dengan alokasi wktu lima kali pertemuan yang akan diajarkan.
2. Membuat RKH (Rencana
Kegiatan Harian) sebagai pedoman pembelajaran.
3. Membuat pedoman observasi
alat penilaian guru PKPI dan PKP 2
b. Langkah-langkah Perbaikan
1. Guru menerangkan materi yang
akan disajikan
2. Guru mempersiapkan alat-alat
yang akan digunakan untuk menjahit.
3. Guru memberi contoh cara
menjahit yang benar.
2.
Prosedur Pelaksanaan
` Dalam penelitian ini peneliti melibatkan kerjasama dengan
supervisor 2 dan penilai. Peneliti memilih supervisor 2 diutamakan
berpendidikan S1 Kependidikan yang relevan/ dan yang sudah berpengalaman dan
mampu membimbing mahasiswa dalam merencanakan dan melakukan perbaikan
pengembangan di kelasnya dan mampu menilai secara obyektif kemampuan
mahasiswa dalam menggunakan APKG PKP 1 dan APKG PKP 2, pernah mengikuti
penelitian tindakan kelas. Sedangkan pemilihan penilai peneliti memilih teman
sejawat, yang mampu menilai secara
obyektif kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan
kegiatan pengembangan dengan APKG PKP 1dan APKG PKP 2 tugas penilai dan
supervisor 2 yaitu membimbing dan menilai mahasiswa/ guru dalam penelitian.
Prosedur kegiatan
pengembangan dalam penelitian ini peneliti membuat rencana per siklus, membuat
RKH, penilaian anak, skenario perbaikan, refleksi dan tindak lanjut.
Tujuan perbaikan yaitu
penggunaan media bervariasi untuk meningkatkan kemampuan menjahit.
3. Rencana Pengamatan Dan Pengumpulan Data
Guru bekerja sama dengan
penilai dan supervisor 2 mengamati dan menilai dalam ketrampilan menjahit,
untuk memperoleh gambaran dapak dilakukan tanya jawab setelah penjelasan materi
dan latihan sebelum pembelajaran.
4. Rencana Refleksi
a. Guru bersama peniali dan
supervisor 2 mengkaji hasil pelaksanaan perbaikan, dengan mengobservasi dan
mengadakan evaluasi maka hasilnya dapat dianalisa dan refleksi dilakukan
setelah pembelajaran selesai.
b. Hal ini dilakukan untuk
menemukan kekuatan atau kelemahan suatu tindakan perbaikan pembelajaran.
Berdasarkan hasil analisis dan refleksi ini. Guru bersama penilai dan
supervisor 2 dapat melakukan revisi untuk melakukan rencana siklus berikutnya agar
pelaksanaan pembelajaran semakin baik dan diharapkan hasil pembelajaran
meningkat.
Siklus II
1. Tahap Rencana Pelaksanaan Perbaikan.
a. Tahap Rencana Pelaksanaan
Perbaikan.
1. Menentukan pokok masalah
yang akan diajarkan yaitu ketrampilan menjahit dengan alokasi waktu lima kali
pertemuan.
2. Mempersiapkan alat dan
bahan.
3. Membuat RKH sebagai pedoman
belajar mengajar
4. Membuat pedoman observasi
alat penilaian PKP 1 dan PKP 2
b. Langkah-langkah
perbaikan
1. Guru mempersiapkan
apersepsi.
2. Dengan metode tanya jawab
guru memberikan contoh dalam pola jahitan yang bervariasi.
3. Guru mempersiapkan bahan dan
alat yang sudah direncanakan sesuai RKH dan memilih salah satu kegiatan.
2. Prosedur Pelaksanaan
Dalam penelitian ini
peneliti melibatkkan kerjasama dengan supervisor 2 dan penilai. Peneliti
memilih supervisor 2 diutamakan berpendidikan S1 kependidikan yang relevan /
dan yang sudah berpengalaman dan mampu membimbing mahasiswa dalam merencanakan
dan melakukan perbaikan pengembangan dikelasnya dan mampu menilai secara
obyektif kemampuan mahasiswa dalam merancang dan melaksanakan kegiatan
pengembangan dengan menggunakan APKG PKP 1 dan APKG PKP 2. Tugas penilai dan
supervisor 2 yaitu membimbing dan meniali mahasiswa / guru dalam penelitian.
3. Rencana Pengamatan dan Pengumpulan Data
Guru kerjasama dengan
penilai dan supervisor 2 mengamati dan menilai dalam ketrampilan menjahit,
untuk memperoleh gambaran sejauh mana anak dalam melaksanakan ketrampilan
menjahit. Observasi dilaksanakan selama kegiatan pembelajaran berlangsung,
instrumen alat bantu observasi berupa alat penilaian guru PKP 1 dan PKP 2 dan
dokumentasi berupa foto-foto hasil ketrampilan menjahit.
4. Rencana Refleksi
a. Guru bersama peniali dan
supervisor 2 mengkaji hasil pelaksanaan perbaikan. Data yang terkumpul diolah
untuk disimpulkan.
Hasil analisis akan digunakan sebagai bahan refleksi, analisis dan
refleksi dilakukan setelah pembelajaran selesai.
b. Hal ini dilakukan untuk
menemukan kekuatan atau kelemahan suatu tindakan perbaikan pembelajaran,
berdasarkan hasil analisis dan refleksi ini, guru bersama penilai dan
supervisor 2 dapat menarik kesimpulan bahwa dengan penggunaan media bervariasi
dapat meningkatkan ketrampilan menjahit anak kelompok B RA PERWANIDA V TLAWAH
SUMOWONO.
BAB
V
KESIMPULAN
DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Permasalahan
yang terjadi dalam pembelajaran ketrampilan menjahit di kelompok B RA PERWANIDA
V Tlawah Sumowono adalah kurangnya
variasi media yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
Dengan
variasi media ternyata dapat meningkatkan kemampuan ketrampilan menjahit hal
ini terlihat dari hasil pengamatan pada akhir perbaikan kegiatan pengembangan
dalam ketrampilan menjahit pada kelompok B RA PERWANIDA V Tlawah Sumowono.
B. SARAN
Berdasarkan
pengalaman selama melakukan penelitian di kelompok B RA PERWANIDA Tlawah
Sumowono.
Maka diberikan saran sebagai
berikut :
Guru
perlu memperhatikan anak-anak yang lemah dalam kemampuan menjahit, karena
mereka berhak mendapat kesempatan yang sama untuk berkembang, sama dengan anak
yang lain.
Kegiatan
ketrampilan menjahit menggunakan variasi media yang sesuai dengan tingkat
perkembangan anak dapat dilakukan dengan melibatkan peran oarng tua, guru perlu
memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk pengembangan kegiatan ketrampilan
menjahit pada anak .
.
trimakasih sangat membantu...
BalasHapus