Senin, 28 April 2014

makalah APKG PKP 1dan APKG PKP 2



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Menguraikan secara singkat alasan dilakukan penelitian kelas di karenakan kegiatan pengembangan menjahit sebelumnya tidak pernah berhasil oleh sebab itu peneliti tertarik dengan melakukan penelitian tindakan kelas.
Berdasarkan pengamatan terhadap ketrampilan menjahit cukup rendah ada beberapa anak yang belum bisa mengikuti, namun ada sebagian anak yang bisa mengikuti. Pada tahun ajaran sebelumnya ketrampilan  menjahit sangat sulit untuk berhasil dari 20 anak yang berhasil hanya 7 anak yang belum bisa mengikuti 13 anak.
Pada penelitian kali ini guru selaku peneliti mengalami kesulitan dalam bidang pengembangan motorik halus khususnya. Pada kegiatan menjahit oleh karena itu, guru mengadakan penelitian yang berkaitan dengan motorik halus tersebut, sehingga dapat menumbuhkan minat dan kreatifitas anak dalam kegiatan pembelajaran.
Dalam pengembangan kegiatan motorik halus pada umumnya masih banyak anak yang mengalami kesulitan dalam kegiatan menjahit, untuk mencapai penguasaan yang optimal peran guru sangat berpengaruh dalam mengembangkan kemampuan motorik halus anak khususnya kegiatan menjahit dengan media yang bervariasi anak akan senang, mudah mengerti dan tertarik berimajinasi yang tinggi atau luas. Minat yang bersemangat/ bereksplorasi, serta memotivasi anak dalam belajarnya (menjahit).

B.     Rumusan Masalah
Hasil analisis yang telah dilakukan kemudian digunakan untuk merumuskan masalah, perlu diingat bahwa masalah yang dirumuskan adalah masalah peneliti yang akan dipecahkan.
Ø  Bagaimana cara meningkatkan ketrampilan menjahit dengan menggunakan teknik berbagai pola dan variasi media. Pada anak kelompok B di RA PERWANIDA V Tlawah?
C.     Tujuan Perbaikan
Tujuan peneliti terkait dengan tujuan perbaikan kegiatan pengembangan, tetapi berbeda dalam rumusannya. Tujuan penelitian atau sering juga disebut pertanyaan penelitian merupakan sesuatu yang akan dicari jawabannya melalui penelitian ini.
Ø  Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan ketrampilan menjahit dengan menggunakan teknik berbagai pola dan variasi media anak kelompok B di RA PERWANIDA V Tlawah?

BAB II
I.            KAJIAN PUSTAKA
A.    Kajian Teori Tentang Motorik Halus
Motorik halus dapat diartikan gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dilakukan oleh otot-otot kecil seperti ketrampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat.
Oleh karena itu, gerakan ini tidak terlalu membutuhkan tenaga, namun gerakan ini membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat (Bambang Sujiono dkk : 1 : 14).
Gerakan motorik halus anak lima tahun pertama adalah masa pesatnay perkembangan motorik anak, semua yang digerakkan mungkin didapatkan oleh seluruh tubuh. Sedangkan kematangan dan pengendalian gerak tubuh dan berkaitan dengan perkembangan pusat motorik di otak dan mengontrol semua aktifitas fisik dan mental seseorang (Sujiono dkk.2009 : 1 : 3 )
Menurut Patty Smith Hill (2009 1:7) memperkenalkan sebuah masa di taman kanak-kanak dengan bebas mengekplorasikan benda-benda serta alat-alat bermain yang ada dilingkungannya serta melaksanakan ide-ide mereka sendiri.
Bredecamp & cople (2008 : 5 -8) mengemukakan bahwa proses belajar anak bukan hanya lingkungan fisik, tetapi juga lingkungan psikologis, agar belajar anak optimal, maka diperlukan lingkungan yang nyaman dan media yang baru yang belum sering dijumpai oleh anak tersebut.
Kecerdasan setiap anak berbeda-beda oleh karena itu, jika anak belum dapat menguasai kemampuan yang akan dicapai, maka seorang guru melaksanakan penelitian tindakan kelas (Khafidhoh.2013)
B.     Pengertian Menjahit
Menjahit adalah salah satu kegiatan yang dilakukan anak usia dini untuk mengembangkan ketrampilan motorik halus. Menjahit juga di jadikan media pendidikan yang dapat membantu anak meningkatkan konsentrasi dan koordinasi mata dan tangan (Bambang Sujiono dkk, 2009 :1:14)

C.    Manfaat Media / Sumber Belajar
Manfaat menjahit dan pemanfaatan media pengajaran / sumber belajar anak menurut Badru Zaman, asep Heri Hermawan, Cucu Eliyati, (2009:2.12) tentang  manfaat sumber belajar diantaranya :
1.      Dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih kongkret dan langsung.
2.      Upaya memperluas wawasan anak melalui pemanfaatan sumber belajar.
3.      Memberikan informasi yang akurat dan terbaru.
4.      Memotivasi anak untuk belajar selalu menjadi fokus perhatian guru dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran.
5.      Mengembangkan kemampuan berfikir secara kritis dan positif.

D.    Mengajarkan Menjahit Pada Anak
1.      Tujuan : anak mampu mnengkoordinasikan tangan dan mata untuk memasukkan dan mengeluarkan sesuatu dari sebuah benda sambil berfikir.
2.      Tugas : perorangan atau kelompok sesuai dengan tingkat kesulitan.
3.      Bahan dan alat :
1.      Bahan kertas
a.       Membuat pola yang akan digunakan
b.      Mencetaknya di kertas karton/ kardus.
c.       Menggunting kertas kardus sesuai gambar yang dicetak
d.      Melubangi sisi pinggiran gambar
2.      Tali / Benang
a.       Ukur tali / benang yang akan digunakan untuk menjahit
b.      Usahakan tidak terlalu panjang namun cukup untuk mengisi seluruh lubang
c.       Ikat salah satu ujung tali sebagai pombuhul
d.      Ujung yang lainnya di balut dengan isolasi bening agar tidak kaku.

II.            KERANGKA BERFIKIR
Dari beberapa aspek, penulis menemui kendala dalam saat guru memberikan kegiatan menjahit, hasil belajar anak belum memenuhi harapan guru, anak kurang berkonsentrasi dan ada beberapa anak yang masih kurang tertarik dalam kegiatan menjahit, karena media yang kurang variasi.
Untuk menambah semangat anak dalam pembelajaran diantaranya dengan memberikan media yang bervariasi dan teknik yang sesuai dengan perkembangan anak dengan beberapa variasi media dalam kegiatan menjahit dapat menumbuhkan minat dan kreatifitas, anak menjadi lebih senang dan semangat dalam menjalankan tugas tersebut.
·         Hasil belajar anak dalam kegiatan menjahit  belum sesuai dengan harapan guru
·         Ada beberapa anak yang kurang tertarik, karena media yang kurang bervariasi
Kerangka berfikir penelitian ini  peneliti gambarkan seperti bagan berikut :

·         Menggunakan karton, kain perca, kertas marmer, koran bekas, kain flanel
·         Benang emas, rafia, pita
Dengan penggunaan berbagai variasi media dapat meningkatkan ketrampilan menjahit di RA PERWANIDA V TLAWAH SUMOWONO
















































































 




III.            HIPOTESIS
Berdasarkan kajian dan kerangka berfikir diatas dapat diambil suatu hipotesis sebagai berikut :
“Media bervariasi dapat meningkatkan ketrampilan menjahit di RA PERWANIDA V Tlawah Sumowono”
































BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN
A.    Subyek Penelitian
1.      Lokasi
Nama RA        : RA PERWANIDA V Tlawah
Alamat                        : Jl. Pandan Sari No 3 Dusun Tlawah Desa Keseneng, Sumowono.
2.      Waktu
Penelitian dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus yang terdiri dari siklus I dan II, masing-masing waktu penelitian ada 5 hari, dengan waktu pelaksanaan sebagai berikut :
a.       Siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 17 Maret 2014  sampai dengan Jum’at, 21 Maret 2014
b.      Siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 24 Maret 2014  sampai dengan Jum’at, 28 Maret 2014
3.      Tema
a.       Siklus I      : Air, udara, api dengan sub tema manfaat air
b.      Siklus II    : Alat Komunikasi dengan sub tema macam-macam alat komunikasi.
4.      Kelompok
Penelitian dilaksanakan pada siswa kelompok B RA PERWANIDA V TLAWAH SUMOWONO yang memiliki beberapa karakteristik :
a.       Jumlah siswa 16 anak yang terdiri dari 8 laki-laki dan 8 perempuan
b.      Sebagian besar orang tua sebagai buruh tani.
c.       Pendidikan orang tua siswa sebagian besar SD.
d.      Sebagian besar dari siswa dalah anak tunggal dan anak bungsu.
5.      Karakteristik anak RA PERWANIDA V TLAWAH
a.       Anak memiliki rasa ingin tahu yang besar, anak usia 4-5 tahun suak menanyakan hal-hal yang baru.
b.      Anak usia 4-5 tahun adalah masa peka, usia emas. Pada rentang usia ini anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat.
c.       Anak memahami sesuatu dari sudut pandangnya sendiri, bukan sudut pandang orang lain.

B.     Deskripsi Per Siklus
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus masing-masing terdiri dari 4 tahap yaitu : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Siklus I
1.      Rencana Pelaksanaan
a.      Tahap rencana perbaikan
1.      Menentukan pokok masalah dengan alokasi wktu lima kali pertemuan yang akan diajarkan.
2.      Membuat RKH (Rencana Kegiatan Harian) sebagai pedoman pembelajaran.
3.      Membuat pedoman observasi alat penilaian guru PKPI dan PKP 2
b.      Langkah-langkah Perbaikan
1.      Guru menerangkan materi yang akan disajikan
2.      Guru mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan untuk menjahit.
3.      Guru memberi contoh cara menjahit yang benar.
2.      Prosedur Pelaksanaan
`           Dalam penelitian ini peneliti melibatkan kerjasama dengan supervisor 2 dan penilai. Peneliti memilih supervisor 2 diutamakan berpendidikan S1 Kependidikan yang relevan/ dan yang sudah berpengalaman dan mampu membimbing mahasiswa dalam merencanakan dan melakukan perbaikan pengembangan di kelasnya dan mampu menilai secara obyektif  kemampuan  mahasiswa dalam menggunakan APKG PKP 1 dan APKG PKP 2, pernah mengikuti penelitian tindakan kelas. Sedangkan pemilihan penilai peneliti memilih teman sejawat, yang mampu  menilai secara obyektif  kemampuan  guru dalam merancang dan melaksanakan kegiatan pengembangan dengan APKG PKP 1dan APKG PKP 2 tugas penilai dan supervisor 2 yaitu membimbing dan menilai mahasiswa/ guru dalam penelitian.
Prosedur kegiatan pengembangan dalam penelitian ini peneliti membuat rencana per siklus, membuat RKH, penilaian anak, skenario perbaikan, refleksi dan tindak lanjut.
Tujuan perbaikan yaitu penggunaan media bervariasi untuk meningkatkan kemampuan menjahit.
3.      Rencana Pengamatan Dan Pengumpulan Data
Guru bekerja sama dengan penilai dan supervisor 2 mengamati dan menilai dalam ketrampilan menjahit, untuk memperoleh gambaran dapak dilakukan tanya jawab setelah penjelasan materi dan latihan sebelum pembelajaran.
4.      Rencana Refleksi
a.       Guru bersama peniali dan supervisor 2 mengkaji hasil pelaksanaan perbaikan, dengan mengobservasi dan mengadakan evaluasi maka hasilnya dapat dianalisa dan refleksi dilakukan setelah pembelajaran selesai.
b.      Hal ini dilakukan untuk menemukan kekuatan atau kelemahan suatu tindakan perbaikan pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis dan refleksi ini. Guru bersama penilai dan supervisor 2 dapat melakukan revisi untuk melakukan rencana siklus berikutnya agar pelaksanaan pembelajaran semakin baik dan diharapkan hasil pembelajaran meningkat.

Siklus II
1.      Tahap Rencana Pelaksanaan Perbaikan.
a.       Tahap Rencana Pelaksanaan Perbaikan.
1.      Menentukan pokok masalah yang akan diajarkan yaitu ketrampilan menjahit dengan alokasi waktu lima kali pertemuan.
2.      Mempersiapkan alat dan bahan.
3.      Membuat RKH sebagai pedoman belajar mengajar
4.      Membuat pedoman observasi alat penilaian PKP 1 dan PKP 2
b.      Langkah-langkah perbaikan 
1.      Guru mempersiapkan apersepsi.
2.      Dengan metode tanya jawab guru memberikan contoh dalam pola jahitan yang bervariasi.
3.      Guru mempersiapkan bahan dan alat yang sudah direncanakan sesuai RKH dan memilih salah satu kegiatan.
2.      Prosedur Pelaksanaan
Dalam penelitian ini peneliti melibatkkan kerjasama dengan supervisor 2 dan penilai. Peneliti memilih supervisor 2 diutamakan berpendidikan S1 kependidikan yang relevan / dan yang sudah berpengalaman dan mampu membimbing mahasiswa dalam merencanakan dan melakukan perbaikan pengembangan dikelasnya dan mampu menilai secara obyektif kemampuan mahasiswa dalam merancang dan melaksanakan kegiatan pengembangan dengan menggunakan APKG PKP 1 dan APKG PKP 2. Tugas penilai dan supervisor 2 yaitu membimbing dan meniali mahasiswa / guru dalam penelitian.
3.      Rencana Pengamatan dan Pengumpulan Data
Guru kerjasama dengan penilai dan supervisor 2 mengamati dan menilai dalam ketrampilan menjahit, untuk memperoleh gambaran sejauh mana anak dalam melaksanakan ketrampilan menjahit. Observasi dilaksanakan selama kegiatan pembelajaran berlangsung, instrumen alat bantu observasi berupa alat penilaian guru PKP 1 dan PKP 2 dan dokumentasi berupa foto-foto hasil ketrampilan menjahit.
4.      Rencana Refleksi
a.       Guru bersama peniali dan supervisor 2 mengkaji hasil pelaksanaan perbaikan. Data yang terkumpul diolah untuk disimpulkan.
Hasil analisis akan digunakan sebagai bahan refleksi, analisis dan refleksi dilakukan setelah pembelajaran selesai.
b.      Hal ini dilakukan untuk menemukan kekuatan atau kelemahan suatu tindakan perbaikan pembelajaran, berdasarkan hasil analisis dan refleksi ini, guru bersama penilai dan supervisor 2 dapat menarik kesimpulan bahwa dengan penggunaan media bervariasi dapat meningkatkan ketrampilan menjahit anak kelompok B RA PERWANIDA V TLAWAH SUMOWONO.






























BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    KESIMPULAN
Permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran ketrampilan menjahit di kelompok B RA PERWANIDA V  Tlawah Sumowono adalah kurangnya variasi media yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
Dengan variasi media ternyata dapat meningkatkan kemampuan ketrampilan menjahit hal ini terlihat dari hasil pengamatan pada akhir perbaikan kegiatan pengembangan dalam ketrampilan menjahit pada kelompok B RA PERWANIDA V Tlawah Sumowono.

B.     SARAN
Berdasarkan pengalaman selama melakukan penelitian di kelompok B RA PERWANIDA Tlawah Sumowono.
Maka diberikan saran sebagai berikut :
Guru perlu memperhatikan anak-anak yang lemah dalam kemampuan menjahit, karena mereka berhak mendapat kesempatan yang sama untuk berkembang, sama dengan anak yang lain.
Kegiatan ketrampilan menjahit menggunakan variasi media yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak dapat dilakukan dengan melibatkan peran oarng tua, guru perlu memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk pengembangan kegiatan ketrampilan menjahit pada anak .











.




1 komentar: